LOGO THE BEST FOOTBALL TEAM

Kamis, 05 September 2013

Hal terpenting yang harus dibangun oleh sebuah keluarga adalah kesamaan visi antara suami dan istri. Satu cinta belum tentu satu visi, tapi satu visi pasti satu cinta

REPOST DARI https://www.facebook.com/photo.php?fbid=521414404612276&set=a.413509975402720.97896.413485782071806&type=1

Kisah Inpiratif Seorang "Professional House Wife",


Namanya Ibu Septi Peni Wulandani. Kalau kalian search nama ini di google, kalian akan tahu bahwa Ibu ini dikenal sebagai Kartini masa kini. Bukan, dia bukan seorang pejuang emansipasi wanita yang mengejar kesetaraan gender lalala itu. Bukan.

Beliau seorang ibu rumah tangga profesional, penemu model hitung jaritmatika, juga seorang wanita yang amat peduli pada nasib ibu-ibu di Indonesia. Seorang wanita yang ingin mengajak wanita Indonesia kembali ke fitrahnya sebagai wanita seutuhnya. Dalam sesi itu, beliau bercerita kiprahnya sebagai ibu rumah tangga yang mendidik tiga anaknya dengan cara yang bahasa kerennya anti mainstream. It’s like I’m watching 3 Idiots. But this is not a film. This is a real story from Salatiga, Indonesia.
Semuanya berawal saat beliau memutuskan untuk menikah. Jika ada pepatah yang mengatakan bahwa pernikahan adalah peristiwa peradaban, untuk kisah Ibu Septi, pepatah itu tepat sekali. Di usianya yang masih 20 tahun, Ibu Septi sudah lulus dan mendapat SK sebagai PNS. Di saat yang bersamaan, beliau dilamar oleh seseorang. Beliau memilih untuk menikah, menerima lamaran tersebut. Namun sang calon suami mengajukan persyaratan: beliau ingin yang mendidik anak-anaknya kelak hanyalah ibu kandungnya. Artinya? Beliau ingin istrinya menjadi seorang ibu rumah tangga. Harapan untuk menjadi PNS itu pun pupus. Beliau tidak mengambilnya. Ibu Septi memilih menjadi ibu rumah tangga. Baru sampai cerita ini saja saya sudah gemeteran.

Akhirnya beliaupun menikah. Pernikahan yang unik. Sepasang suami istri ini sepakat untuk menutup semua gelar yang mereka dapat ketika kuliah. Aksi ini sempat diprotes oleh orang tua, bahkan di undangan pernikahan mereka pun tidak ada tambahan titel/ gelar di sebelah nama mereka. Keduanya sepakat bahwa setelah menikah mereka akan memulai kuliah di universitas kehidupan. Mereka akan belajar dari mana saja. Pasangan ini bahkan sering ikut berbagai kuliah umum di berbagai kampus untuk mencari ilmu. Gelar yang mereka kejar adalah gelar almarhum dan almarhumah. Subhanallah. Tentu saja tujuan mereka adalah khusnul khatimah. Sampai di sini, sudah kebayang kan bahwa pasangan ini akan mencipta keluarga yang keren?

Ya, keluarga ini makin keren ketika sudah ada anak-anak hadir melengkapi kehidupan keluarga. Dalam mendidik anak, Ibu Septi menceritakan salah satu prinsip dalam parenting adalah merdekakan apa keinginan anak-anak. Begitupun untuk urusan sekolah. Orang tua sebaiknya memberikan alternatif terbaik lalu biarkan anak yang memilih. Ibu Septi memberikan beberapa pilihan sekolah untuk anaknya: mau sekolah favorit A? Sekolah alam? Sekolah bla bla bla. Atau tidak sekolah? Dan wow, anak-anaknya memilih untuk tidak sekolah. Tidak sekolah bukan berarti tidak mencari ilmu kan? Ibu Septi dan keluarga punya prinsip: Selama Allah dan Rasul tidak marah, berarti boleh. Yang diperintahkan Allah dan Rasul adalah agar manusia mencari ilmu. Mencari ilmu tidak melulu melalui sekolah kan? Uniknya, setiap anak harus punya project yang harus dijalani sejak usia 9 tahun. Dan hasilnya?

Enes, anak pertama. Ia begitu peduli terhadap lingkungan, punya banyak project peduli lingkungan, memperoleh penghargaan dari Ashoka, masuk koran berkali-kali. Saat ini usianya 17 tahun dan sedang menyelesaikan studi S1nya di Singapura. Ia kuliah setelah SMP, tanpa ijazah. Modal presentasi. Ia kuliah dengan biaya sendiri bermodal menjadi seorang financial analyst. Bla bla bla banyak lagi. Keren banget. Saat kuliah di tahun pertama ia sempat minta dibiayai orang tua, namun ia berjanji akan menggantinya dengan sebuah perusahaan. Subhanallah. Uang dari orang tuanya tidak ia gunakan, ia memilih menjual makanan door to door sambil mengajar anak-anak untuk membiayai kuliahnya.
Ara, anak ke-2. Ia sangat suka minum susu dan tidak bisa hidup tanpa susu. Karena itu, ia kemudian berternak sapi. Pada usianya yang masih 10 tahun, Ara sudah menjadi pebisnis sapi yang mengelola lebih dari 5000 sapi. Bisnisnya ini konon turut membangun suatu desa. WOW! Sepuluh tahun gue masih ngapain? Dan setelah kemarin kepo, Ara ternyata saat ini juga tengah kuliah di Singapura menyusul sang kakak.

Elan, si bungsu pecinta robot. Usianya masih amat belia. Ia menciptakan robot dari sampah. Ia percaya bahwa anak-anak Indonesia sebenarnya bisa membuat robotnya sendiri dan bisa menjadi kreatif. Saat ini, ia tengah mencari investor dan terus berkampanye untuk inovasi robotnya yang terbuat dari sampah. Keren!
Saya cuma menunduk, what I’ve done until my 20? :0 Banyak juga peserta yang lalu bertanya, “kenapa cuma 3, Bu?” hehe.

Dari cerita Ibu Septi sore itu, saya menyimpulkan beberapa rahasia kecil yang dimiliki keluarga ini, yaitu:

1. Anak-anak adalah jiwa yang merdeka, bersikap demokratis kepada mereka adalah suatu keniscayaan

2. Anak-anak sudah diajarkan tanggung jawab dan praktek nyata sejak kecil melalui project. Seperti yang saya bilang tadi, di usia 9 tahun, anak-anak Ibu Septi sudah diwajibkan untuk punya project yang wajib dilaksanakan. Mereka wajib presentasi kepada orang tua setiap minggu tentang project tersebut.

3. Meja makan adalah sarana untuk diskusi. Di sana mereka akan membicarakan tentang ‘kami’, tentang mereka saja, seperti sudah sukses apa? Mau sukses apa? Kesalahan apa yang dilakukan? Oh ya, keluarga ini juga punya prinsip, “kita boleh salah, yang tidak boleh itu adalah tidak belajar dari kesalahan tersebut”. Bahkan mereka punya waktu untuk merayakan kesalahan yang disebut dengan “false celebration”.

4. Rasulullah SAW sebagai role model. Kisah-kisah Rasul diulas. Pada usia sekian Rasul sudah bisa begini, maka di usia sekian berarti kita juga harus begitu. Karena alasan ini pula Enes memutuskan untuk kuliah di Singapura, ia ingin hijrah seperti yang dicontohkan Rasulullah. Ia ingin pergi ke suatu tempat di mana ia tidak dikenal sebagai anak dari orang tuanya yang memang sudah terkenal hebat.

5. Mempunyai vision board dan vision talk. Mereka punya gulungan mimpi yang dibawa ke mana-mana. Dalam setiap kesempatan bertemu dengan orang-orang hebat, mereka akan share mimpi-mimpi mereka. Prinsip mimpi: Dream it, share it, do it, grow it!

6. Selalu ditanamkan bahwa belajar itu untuk mencari ilmu, bukan untuk mencari nilai

7. Mereka punya prinsip harus jadi entrepreneur. Bahkan sang ayah pun keluar dari pekerjaannya di suatu bank dan membangun berbagai bisnis bersama keluarga. Apa yang ia dapat selama bekerja ia terapkan di bisnisnya.

8. Punya cara belajar yang unik. Selain belajar dengan cara home schooling di mana Ibu sebagai pendidik, belajar dari buku dan berbagai sumber, keluarga ini punya cara belajar yang disebut Nyantrik. Nyantrik adalah proses belajar hebat dengan orang hebat. Anak-anak akan datang ke perusahaan besar dan mengajukan diri menjadi karyawan magang. Jangan tanya magang jadi apa ya, mereka magang jadi apa aja. Ngepel, membersihkan kamar mandi, apapun. Mereka pun tidak meminta gaji. Yang penting, mereka diberi waktu 15 menit untuk berdiskusi dengan pemimpin perusahaan atau seorang yang ahli setiap hari selama magang.

9. Hal terpenting yang harus dibangun oleh sebuah keluarga adalah kesamaan visi antara suami dan istri. That’s why milih jodoh itu harus teliti. Hehe. Satu cinta belum tentu satu visi, tapi satu visi pasti satu cinta

10. Punya kurikulum yang keren, di mana fondasinya adalah iman, akhlak, adab, dan bicara.

11. Di-handle oleh ibu kandung sebagai pendidik utama. Ibu bertindak sebagai ibu, partner, teman, guru, semuanya.

Daaaan masih banyak lagi. Teman-teman yang tertarik bisa kepo twitter ibu @septipw atau gabung dan ikut kuliah online tentang keiburumahtanggaan di ibuprofesional.com.

Hhhhmmm. Gimana? Profesi ibu rumah tangga itu profesi yang keren banget bukan? Ia adalah kunci awal terbentuknya generasi brilian bangsa. Saya ingat cerita Ibu Septi di awal kondisi beliau menjadi ibu rumah tangga. Saat itu beliau iri melihat wanita sebayanya yang berpakaian rapi pergi ke kantor sedangkan beliau hanya mengenakan daster. Jadilah beliau mengubah style-nya. Jadi Ibu rumah tangga itu keren, jadi tampilannya juga harus keren, bahkan punya kartu nama dengan profesi paling mulia: housewife. So, masih zaman berpikiran bahwa ibu rumah tangga itu sebatas sumur, kasur, lalala yang haknya terinjak-injak dan melanggar HAM? Duh please, housewife is the most presticious career for a woman, right? Tapi semuanya tetap pilihan. Dan setiap pilihan punya konsekuensi Jadi apapun kita, semoga tetap menjadi pendidik hebat untuk anak-anak generasi bangsa.

Setelah mengikuti sesi tersebut, saya menarik kesimpulan bahwa seminar kepemudaan tidak melulu bahas tentang organisasi, isu-isu negara, dan lain-lain yang biasa dibahas. Pemuda juga perlu belajar ilmu parenting untuk bekal dalam mendidik generasi penerus bangsa ini. Bukankah dari keluarga karakter anak itu terbentuk?

Wallahualambisshawab. Semoga ada yang bisa diambil pelajaran. (http://dakwahmedia.com/)

Senin, 02 September 2013

I will always love you

Whenever I'm alone with you
You make me feel like I am home again
Whenever I'm alone with you
You make me feel like I am whole again

Whenever I'm alone with you
You make me feel like I am young again
Whenever I'm alone with you
You make me feel like I am fun again

However far away, I will always love you
However long I stay, I will always love you
Whatever words I say, I will always love you
I will always love you

Whenever I'm alone with you
You make me feel like I am free again
Whenever I'm alone with you
You make me feel like I am clean again

However far away, I will always love you
However long I stay, I will always love you
Whatever words I say, I will always love you
I will always love you

Sabtu, 17 Agustus 2013

APA BENAR BENAR MERDEKA?


"Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu. Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, dari pada makan bistik tetapi budak," kata Bung Karno saat berpidato pada HUT Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 1963.

Kata2 bung Karno di atas mungkin sedikit menggambarkan keadaan Republik ini sekarang, yang secara tertulis merdeka tapi kenyataannya sama sekali belum merdeka dan lebih parah penjajahannya jika dibandingkan dengan zaman dulu.
Bayangkan saja, sebuah negeri yang sangat amat subur untuk menanam segala jenis tanaman saja harus impor gila2an beras, buah, kedelai,dll. Ini sangatlah memprihatinkan, sebuah negara agraris sampai harus impor beras? ini yang salah siapa? tidak ada yang salah. Kasian para petani kita, mereka kerja keras menanam padi, kedelai, sayur, kenapa pemerintah ini ga membeli dari mereka? kenapa harga lebih mahal dijadikan alasan untuk lebih memilih impor dengan harga yang lebih murah?
Toh itu akan meningkatkan kesejahteraan petani, kenapa harus mengorbankan rakyaknya sendiri? uang negara itu juga untuk rakyat kan?
atau kenapa uang apbn yang banyak itu ga diinvestasikan untuk mengembangkan pertanian kita? toh lahan subur udah ada, SDM melimpah, kenapa malah areal produktif itu dibangun mol2 yang megah, bangunan2 mewah, toh itu hanya untuk kalangan menengah ke atas dan para kaum kapitalis biadab yang ga peduli sama lingkungan.

Bener kata bung Karno, sekarang bangsa ini sudah menjadi bangsa tempe, mereka malu makan gaplek lebih seneng makan bistik biar dikira gaul, terpandang atau apalah itu namanya.
sama sekali mereka tidak punya kebanggaan sebagai Indonesia, baru kalo kebudayaannya dipelajari orang asing ngaku2 marah takut diklaim, terus kemana aja kalian?sibuk belajar seni2 orang barat kampungan? sibuk berlibur ke luar negeri biar dikata keren? di Indonesia jauh lebih banyak tempat indah tersembunyi, seni budaya sangat indah pula.

Ga usah banyak nulis lagi, soalnya bakalan banyak yang bisa ditulis untuk negeri tercinta ini, terutama untuk para manusia2 yang sudah terpengaruh budaya kapitalis, perhatikan sekelilingmu mana barang2 yang asli Indonesia? banyak?

Doaku untuk hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 68 "Ya Allah semoga negara ini bisa terbebas dari penjajahan di segala bidang dari bangsa2 kapitalis, dan bisa benar2 menjadi negara yang mandiri dan berdaulat"

YANG TERAKHIR DI TANGGAL 17 INI INGIN KUUCAPKAN SELAMAT TANGGAL 17 YANG KE 9 UNTUK MBAKNYA YANG SELALU PERHATIAN, JAGA KESEHATAN DAN TETAP MERDEKA!! :3

Senin, 29 Juli 2013

AK

Saya selalu membuat badmood orang2 dengan sikap anehku sendiri,
Saat ini hanya bisa menyusahkanmu duhai dek AK, kalau aku yg badmood sih ga pa2, tapi kalau kamu??itu membuatku ga bisa tidur.
Dan membuat bingung mau bilang apa, benar2 susah kalau mesti nyembunyiin yang satu ini, rindu yang membuat diri ini bingung harus melakukan apa.
Andai kamu di sini, tapi aku udah kerasan kok :D
Setiap hari ada bidadari yang selalu menyemangati dengan tulus, membuat diri ini seakan malu dengannya. Aku harus belajar banyak dari dia, terima kasih ya masih sabar menghadapi diri yang ga tau diri ini.

Aku malu harus mengakui ini, aku benar-benar takut kehilangan kasih sayangmu itu..

Sabtu, 13 Juli 2013

Mbak2 aneh

Waktu itu saya masih seorang anak magang yang setiap malam hanya sendiri di kost, rasanya ya gitu2 aja sih. Kebanyakan waktu hanya buat dota dan futsal. Kalo malem lebih sering ke kantor nonton tipi bareng satpam karena emang sepi ga ada temen. Karena sering onlen kali ya terus tiba2 ada sesosok gaib, eh bukan ding sesosok wanita menyapa ane via fb. Pertama sih ane ga bales soalnya males lg seru2nya maen dota. Tapi esoknya tak bales aja karena bingung mau ngapain, karena ane juga tau sih wanita ini jd gaenak kalo ga dibales. Lama2 kok jadi ngechat tiap hari mbaknya, suka kali yak sama ane pikirku waktu itu,wkwkwkw (siapa jg kali yg suka ama orang malas dan berantakan kayak ane,haha). Yaudah tak balesin terus soalnya kasian si mbaknya kayaknya sih lg sedih, kan dapet pahala tuh ngehibur orang yg lg sedih. Tambah kesini kok malah jadi tambah akrab yak, ane jd rajin bales message nya. Jadi sok2 perhatian gitu,,sejak kapan ane jadi orang perhatian, perasaan udah bertahun2 lalu ane jadi orang cuek bebek sama orang2.
Terus lama2 ane jadi nyari2in tuh mbaknya kalo ga nongol, asemm >.< , bisa2nya ane dibuat kek gini :3
yaudah gitu aja sih,haha, salam yak buat mbaknya itu,

Sabtu, 02 Februari 2013

Selembar lima ribuan



Ya, sesuai judul tulisan ini ane Cuma mau nulis tentang uang 5ribu rupiah. Bukan masalah ekonomi, atau bahkan bahas redenominasi atau sekedar ngebahas siapa pak jenggot yang ada di gambar uang 5 ribu itu. Hanya kalo melihat lembaran uang 5ribuan apa yang ada di pikiran kalian? Mau buat apa duit segitu?apa manfaatnya duit segitu? Cuma penasaran aja tentang sudut pandang banyak orang saat melihat selembar uang 5 ribu. Mungkin bagi sebagian orang duit 5ribu hanya untuk sekali jajan jajanan kecil, atau Cuma untuk sekali parkir, atau bahkan ditinggal tergelak begitu aja bagai tak ada nilainya. Tapi disisi lain ada yang dengan susah payah untuk mendapatkannya, harus menahan lapar dan haus, atau bahkan membutuhkan belas kasihan orang lain untuk mendapatkannya. Kayaknya sih begitu kalau dilihat dari 2 sisi yang berbeda, ya dari sisi orang yang berlebihan harta dan yang kekurangan.

Nah saya tergelitik untuk membahas tentang bagaimana sih menghargai uang itu, bukankah uang itu merupakan salah satu rejeki yang diberikan Allah kepada kita tapi kenapa masih ada (bahkan banyak) yang menyia-nyiakan untuk hal2 yang mungkin tak begitu penting. Kenapa sih mereka (orang berduit) sepertinya selalu mengedepankan gengsi (ga semua tapi), malu kalo makan di tempat yang banyak orang ga berduitnya (katanya ga kelas kek,ga level kek atau apalah). Emangnya bedanya apasih? Apalagi kalau deket2 sama orang2 kotor kayak kuli, sopir, atau pak tani, emangnya situ udah bersih ya?iyasih bersih luarnya ga tau dalemnya. Apakah di pikiran mereka pernah terbayang bagaimana susahnya mereka yang dengan keringat, tenaga, melawan kotor untuk mendapatkan rejeki yang halal walaupun hanya cukup untuk sekedar bertahan hidup di dunia yang hanya fatamorgana ini (menurutku). Adakah sedikit rasa empati di dalam diri mereka kepada saudara2 mereka yang tidak seberuntung mereka di dunia ini. Bahkan hanya sekedar senyum sapa saja cukup untuk memberi mereka semangat, bukannya lewat dengan muka angkuh nan sombong.

Saya masih ingat omongan ibuk pengurus salah satu panti asuhan, katanya sambil menunjuk ke anak-anak yatim yang ga seberuntung kita ini ‘mereka itu sebenarnya ga terlalu butuh apa yang kalian sumbangkan, tapi mereka lebih butuh perhatian karena mungkin sejak kecil mereka tidak pernah merasakan hangatnya perhatian keluarga’. Kata2 itu sungguh-sungguh membuat saya malu, ya saya yang dulu merasa sendiri ternyata masih ada yang lebih kurang beruntung dari saya. Dan mereka itu begitu kuat menghadapi dunia yang bahkan mereka lewati tanpa kedua orang tua.
Kembali ke orang-orang kaya tadi yang sangat beruntung diberi nikmat kekayaan oleh Allah, padahal menurut pengamat ekonomi di Indonesia jumlah orang kaya semakin bertambah tapi kenapa jumlah orang miskinnya tidak berkurang? Ya mungkin karena banyak alasan di dalamnya salah satunya hilangnya rasa empati dari manusia modern di masa kini. Andai saja mereka semua tahu kalau di dalam firman Allah itu kayaknya ada yang isinya bahwa di dalam hartamu itu ada sebagian yang menjadi hak fakir miskin dan yatim piatu (kayaknya sih, soalnya saya juga bukan ustadz). Sedangkan memakan harta hak anak yatim itu merupakan salah satu dosa besar yang tidak bisa diampuni. Kalau setau saya sih hak yang harus di zakatkan itu 2,5 % dari penghasilan, dan itu tidak akan membuat jatuh miskin apalagi untuk menolong saudara sendiri. Lha wong buat gonta ganti gadget, makan di restoran mahal, atau apalah itu uang dengan mudah keluar dari kantong. Kenapa untuk membantu saja susah?saya yakin andai saja semua orang yang berpenghasilan lebih rela menyisihkan 2,5% penghasilannya untuk dizakatkan ke badan Amil zakat (kan tinggal transfer tuh mudah) pasti kemiskinan di Indonesia akan berkurang dengan signifikan.

Tapi apa kriteria orang berpenghasilan lebih itu?nah ini yang membuat orang-orang itu enggan kehilangan hartanya. Ya karena mereka merasa kurang dan kurang, inilah sifat dasar manusia yang tidak pernah puas dan sifak rakusnya. Makanya koruptor merajalela itu udah ga heran. Padahal mereka itu udah kaya, rumah mewah, mobil banyak, terus nambah duit itu buat apa coba kalo bukan karena serakah. Boro2 nambah duit tuh buat disumbangin semua kek, atau bikin sekolah gratis, atau layanan kesehatan gratis.

Padahal seingatku sejak SD itu pas pelajaran IPS kebutuhan pokok manusia itu hanya 3 yaitu sandang, Pangan, dan papan. Kalo ketiganya udah terpenuhi berarti kan udah sejahtera? Tapi kenapa harus nambah kebutuhan2 lain?nah di sini lah peran gengsi, prestise, atau apalah itu namanya bekerja. Itulah manusia –manusia yang sombong dan tidak pernah bersyukur. Boro-boro buat bantu saudara-saudara yang lain yang 3 kebutuhan pokoknya belum terpenuhi, misal : gelandangan2 yang ga punya rumah, juga yang ga setiap hari bisa makan, adik2 kecil yang terpaksa harus hidup di jalanan dengan baju yang compang camping ga layak dipake. Dimana hati nurani mereka? Ga punya mungkin. Ya sudahlah mudah2an aja ada yang baca tulisan ga jelas ini.

Yak ini hanya sebuah opini aja dari penulis yang agak pego, soalnya penulis juga bukan orang bener tapi berusaha untuk jadi bener. Nulis ini hanya untuk pengingat aja bila sewaktu-waktu saya mulai terjebak kayak orang-orang yang ga bisa bersyukur itu. Jadi saat baca tulisan ini saya bisa sadar dan kembali merangkak ke jalan yang baik. Salam Rimba,hohoho



nih lirik lagu yang cocok

SEPERTI MATAHARI

Iwan Fals


Keinginan adalah sumber penderitaan
Tempatnya didalam pikiran
Tujuan bukan utama
Yang utama adalah prosesnya
Kita hidup mencari bahagia
Harta dunia kendaraannya
Bahan bakarnya budi pekerti
Itulah nasehat para nabi
Ingin bahagia derita didapat
Karena ingin sumber derita
Harta dunia jadi penggoda
Membuat miskin jiwa kita
Ada benarnya nasehat orang orang suci
Memberi itu terangkan hati
Seperti matahari
Yang menyinari bumi

Kamis, 24 Januari 2013

PENDAKIAN GUNUNG SLAMET TOP OF CENTRAL JAVA VIA BLAMBANGAN

Ini satu lagi catatn perjalanan saya dalam mendaki ketinggian tanah tertinggi di jawa tengah. Ya, catatan perjalanan pendakin gunung Slamet yang melegenda #lebay#yoben.

stasiun purwokerto


Singkat saja, ini pendakian sebenarnya rencana pertamanya ga ke gunung slamet tapi mau ke gunung ciremai atau gunung2 di Jawa barat. Dan yang pertamanya rencana Cuma mendaki berdua doang jadinya 5 personil. 2 minggu sebelum keberangkatan kita udah merencanakan semuanya dengan matang, karena mendaki tanpa perencanaan itu adalah sebuah kebodohan. Minimal persiapan fisik itu suatu keharusan. Dan tanggal udah ditentukan yakni tgl 15 november 2012 meluncur dari homebase masing2 dan ketemu di purwokerto. Saya dan teman saya Iwun (adik kelas STAN) meluncur dari stasiun klaten ke purwokerto naik kereta api senja bengawan yang tiketnya Cuma 35rb waktu itu,haha. Sedang 3 orang dari jakarta naik bus malam dari jakarta. Saya nyampe purwokerto sekitar jam 1 malem dan kamipun tidur di mushola stasiun sambil menunggu subuh. Setelah subuh kami berdua naik angkot menuju terminal purwokerto untuk bertemu 3 orang anggota dari Jakarta yaitu khusnadi, ika dan mas Fajar. Mereka baru tiba pagi hari. Stelah semua berkumpul dan persiapan, kita sarapan bentar lalu jam 6 pagi kita meluncur ke desa lereng gunung slamet naik bus kecil dari terminal purwokerto. Udara yang segar dan agak dingin sangat nyaman untuk dinikmati, setelah 1 jam kita sampai di desa lereng slamet. Dari desa tersebut kita menyewa mobil kecil seukuran angkot untuk mengantarkan kita ke basecamp pendakian gunung slamet, dan 30 menit kita sampai di basecamp.

Tas kerir gedhe2 tuh


Base camp nihh


Setelah sampai basecamp kita istirahat sebentar dan mengecek ulang perlengkapan dan logistik, karena ada ceweknya satu maka barang bawaannya dibagi sama kita berempat, ane kebagian bawa air 6 liter (kampret bgt dah) tapi masih kasiah si khusnadi harus bawain baju2nya ika,wkwkw. Setelah semua lengkap dan siap jam 9.00 kita siap2 naik menikmati indahnya alam ciptaan Allah yang tidak akan dapat kalian lihat di kota2 besar, kita berdoa dan mulai langkah demi langkah. Trek menuju pos 1 kita tempuh selama 1 jam dengan medan yang masih mudah karena hanya padang rumput dan ladang penduduk.

Bersiap2

Berdoa


Gerbang masuk blambangan


Trek menuju pos 2 udah masuk di hutan belantara yang lembab tapi treknya ga terlalu terjal, jadi masih lancar, kita jalannya santai. Nah saat sampai di pos 2 kita istirahat untuk sholat dzuhur dan makan bekal nasi bungkus yg beli dari basecamp tadi. 1,5 jam perjalanan dari pos 1 ke pos 2. Dan tiba2 hujan deras pun datang, karena treknya merupakan jalan air banjir tak terhindarkan. Kami mencari tempat di pinggir dan mendirikan tenda untuk berteduh walaupun basah juga. Benar saja kita semua pake mantol masing2 tapi masih tetep basah, nasi bungkus yang udah lecek kena air hujan pun kita santap dengan lahap karena emang sangat lapar karena udah jalan hampir 3 jam,haha. Malang nian nasib ane, jaket ane yang parasit dan anget harus ane tuker dengan Ika karena Cuma jaket ane aja yang ga basah. Kalo hipotermia bahaya juga itu anak orang,kampret emang si khusnadi bawa anak orang ga bilang2 dulu, mana peralatannya ga komplit lagi -,-




Pos 1


Setelah hujan udah agak reda tapi masih tetep ujan, kita mulai perjalanan lg sekitar jam 3 sore dengan kondisi trek berlumpur dan becek kami pun puluhan kali jatuh kepeleset dan rasanya ga nyampe2 post selanjutnya,haha. Kita juga ketemu rombongan lain yang balik turun karena mereka udah basah tapi ga bawa baju ganti. Sebuah pelajaran,kalo naik gunung harus bawa baju dobel karena kalo baju basah dan tetep kalian pake ga ganti itu bisa membahayakan diri kalian karena di ketinggian seperti ini bisa terserang hipotermia.

Akhirnya pos 3 kita sampai dengan susah payah dan kita istirahat di situ, jam 4 sambil sholat asar di bawah rintik hujan. Dan makan roti2 seadanya.
Kita pun lanjut perjalanan ke pos 4 masih dengan trek licin dan becek,si Ika udah pucet aja dan terus disemangati sama khusnadi, mulai trek ini udah nanjak dan bentar2 kita istirahat. Lama banget ni ga nyampe2 pos 4, trek udah sepi ga ada pendaki lain yang lewat karena kita emang jalan sangat lambat karena nungguin si Ika yang emang udah lemes. Akhirnya pos 4 kita sampai pas magrib, sekalian magrib di situ,,nama posnya samarantu kalo ga salah, ternyata menurut cerita nama itu kepanjangan dari samar2 ada hantu,,haha untung aja waktu itu ane belum tau kepanjangannya.
Abis magrib kita melanjutkan perjalanan lagi menuju pos 5 atau 6 yang bisa untuk mendirikan tenda buat bermalam karena medan yang berat membuat kita kelelahan. Kita jalan aja terus dan udah ga ada obrolan dan candaan karena emang udah bener2 capek, trek ke pos 5 dan 6 ini begitu nanjak bikin dengkulku cekat cekot,ane sering minta berhenti karena beban yang digendong berat juga,wkwkw. Tapi ane tetep semangat dan berdos di puncak besok paginya bisa cerah karena sebenarnya ane punya tujuan terselubung kalo udah di puncak.haha

Jam 9 malam kita nyampe pos 5 ternyata ga ada tempat kosong buat diriin tenda, penuh semua karena memang ini weekend cukup panjang. Akhirnya kita putuskan liat ke pos 6, jalan lagi dah kita di kegelapan gunung slamet ditemani dengan headlamp, setiap 5 menit kita istirahat, bener2 dah capeknya ampe merem2 kalo pas duduk istirahat. Jam 10 malem nyampe pos 6 ternyata ga ada juga tempat buat diriin tenda T.T

Dengan berat hati kita langsung lanjut pos terakhir sebelum puncak sekalian, Cuma harus siap2 aja kedinginan yang sangat,haha. Akhirnya setelah perjuangan yang amat berat kita sampai di pos sebelum puncak sekitar jam setengah 11 malem dan udah banyak juga tenda di situ, kita rehat bentar, masak2 mi buat isi perut kemudian diriin tenda, bener2 super tenaga kita,dan dinginnya luar binasa,haha. Setelah makan mi dengan sangat lahap dan tenda berdiri, kita semua masuk tenda yang lumayan hangat.

Pagi hari pas subuh kita siap2 summit attack, setelah sholat subuh kita summit attack cukup bawa 1 ransel buat bawa minum biar ga berat karena treknya batu dan pasir harus ekstra hati2. Kita mulai jalan dengan ditemani semburat cahaya oranye kekuningan dari ufuk timur muncul sang mentari menyinari indahnya alam. Kegiatan ngesot mengesot ke puncak ini cukup lama juga,1 jam baru bisa sampe puncak. Mas fajar yang udah mendaki banyak gunung udah paling duluan nyampe puncak, ane sama iwun masih ngesot2 aja sesekali photo2,haha. Si khusnadi harus ngesot gandengin si Ika,seneng kali dia,wkwkw

Akhirnya puncak pun kami sampai, anginnya kenceng banget. Sebuah perjuangan yang ga bakalan kami lupakan, ga lupa setelah langit cerah dengan malu2 minta si ika buat ngeluarin kertas yang ada di saku dalem jaket ane yang dipakenya,,haha. Tulisan yang udah ane siapain dari rumah sengaja buat ane fotoin di puncak ini. Ga menghiraukan malu lagi ane minta iwun buat motoin ane,haha ga peduli dah diejekin :p . Itu tulisan buat cewek yang udah sangat perhatian sama ane,buat oleh2 gitu critanya dari slamet sama ngungkapin perasaan,haha. Tapi ga tau dah waktu itu dia ngrasa ga tak buatin tulisan kayak gitu,yang penting udah usaha,wkwkw

Photo2 di puncak






















Butuh keberanian dari rasa malu nih cuma buat minta difotoin kayak gini >.<



setelah puas photo2 di puncak kamipun turun ke tenda,dan pas nyampe tenda tetangga tenda kami ada yang seluruh badannya buset2 katanya tadi pas turun dia lari dan jatuh guling2 sampai ke bawah, untung aja ga mati katanya sambil ketawa, dasar orang gila.








Kalo ada text nya kira2 begini 'Dek anies, ini bunga edelweisnya buat dek anies, photonya aja ya karena ga boleh merusak alam dengan mengambil keindahannya'

Setelah makan dan berkemas2 kita pun mulai turun agar tidak kehujanan lagi jam 9 kita turun biar bisa nyampe basecamp agak sore. Kita turun lebih cepat karena ga ada ujan dan nyampe pos 5 cepet banget Cuma 1 jam dong kayaknya, tapi perjalanan menuju pos 4 mendung mulai turun dan bres hujan turun lebat lagi, langsung semua pake mantol dan lanjut perjalan di tengah banjir karena kita harus sampe bawah ngejar kereta dan bus yang berangkat malem. Dan akhirnya perjalanan sangat lambat mulai lagi, mas fajar dan iwun yang di depan udah duluan aja, si khusnadi yang Cuma pake sendal jepit (sepatu gunung rusak pas ngetrek puncak) kepeleset mulu sambil gandengin si ika. Ane yang berada paling belakang jadi sweper mastiin ga ada yg ketinggalan Cuma bisa ketawa dan semangatin tuh 2 anak yang bentar2 jatuh, hebat bener tuh perjuangan kusnadi,wkwkw

Setelah puluhan kali jatuh bangun di lumpur dan baju yang udah sangat kotor buaangettt, jam set 4 kita sampe pos 1, di sana mas fajar dan iwun udah lama nungguin sambil masak sarden buat kita santap di tengah dinginnya ujan. Setelah isi perut kita lanjut trek ke base camp dan pas magrib kita n yampe basecamp.

Pas banget ada yang nyewa mobil bak terbuka buat nganter ke terminal puwokerto, stelah bersih2 kita capcus ke terminal dengan bak terbuka empet2an di bak ampe ane ketiduran di mobil sambil nahan dengkul ane yang udah sakit banget kalo ditekuk. 2 jam kita nyampe purwokerto, jam 9 malem kayaknya, dan kitapun pisah di terminal purwokerto. Aku dan iwun naik taksi ke stasiun nunggu kereta yg jam 2 malem baru dateng, langsung dah kita makan terus masuk menuju mushola sholat terus tidur ngluruin dengkul. Jam 2 pas banget ane bangun untung ga ketinggalan kereta langsung bangunin iwun naik kereta dan tereret jam 7 nyampe klaten,,horee. SALAM LESTARI

tewas di Mushola

BACKPEKOK PART 2 : PENJELAJAHAN DATARAN TINGGI DIENG